Panen Raya? Coba Tanam Cabai Katokkon dan Beri Mulsa Plastik


Kabupaten Tana Toraja di Sulawesi Selatan sangat terkenal hingga ke mancanegara karena memiliki kekayaan adat budaya yang unik dan pemandangan alam yang eksotik. Disamping itu Kabupaten Tana Toraja juga memiliki kuliner khas yang sanggup memanjakan lidah, dan salah satu di antaranya adalah yang termasuk dalam komoditas sayuran yang terkenal dengan nama Cabai Katokkon. Cabai Katokkon (Capsicum annuum L.var.sinensis) adalah sejenis Cabai atau Lombok primadona khas Tana Toraja. Bentuknya seperti cabai Paprika namun dalam bentuk mini, gemuk bulat pendek, dengan ukuran normal sekitaran 3-4 cm dengan penampang seukuran 2 hingga 3,5 cm, bewarna hijau keunguan saat masih muda, dan bewarna merah menyegarkan saat buahnya matang untuk diolah menjadi bahan kuliner penguat rasa makanan khas Tana Toraja. Nah untuk Anda yang tertarik menanam cabai katokkon, berikut cara budidayanya yang dikutip dari jitunews.com dan cybex.pertanian.go.id :

Baca Juga : Praktisnya Budidaya Tanaman Cherry di Pot atau Lahan Tanpa Ribet

Seleksi Benih

Buah cabai katokkon yang akan digunakan sebagai benih adalah buah yang setidaknya merupakan hasil panen kedua dan mempunyai bentuk permukaan bawah buah yang rata (Tidak Lonjong).

Persemaian

Buah yang telah diseleksi, bijinya dikeluarkan kemudian dijemur/diangin-anginkan selama kurang lebih 7 hari. Proses selanjutnya pada saat pesemaian yaitu merendam benih dalam air panas (Suam-suam kuku) selama kurang lebih 4-6 jam sampai semua benih tenggelam atau berada pada dasar wadah perendaman. Perlakuan selanjutnya yaitu meniriskan benih dan dicampur dengan abu dapur halus dengan perbandingan bibit dan abu + 1 : 10. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam proses penaburan di tempat pesemaian. Selain itu, juga berfungsi untuk menghindari dari serangan serangga seperti semut.


Pembuatan pesemaian dilakukan dengan menyediakan media semai dari tanah, pupuk organik dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Setelah media disiapkan kemudian benih ditambur secara merata dan disiram secukupnya. Proses selanjutnya yaitu menutup persemaian dengan menggunakan daun pisang untuk menjaga kelembaban. Daun pisang dilepas setelah benih mulai berkecambah. Penyiraman pesemaian dilakukan setiap pagi atau sore hari tergantung tingkat kelembapan pesemaian agar bibit tumbuh sehat dan optimal.

Setelah bibit berumur kurang lebih 3 minggu atau sudah mempunyai 2 helai daun, bibit kemudian dipindahkan ke media yang lebih besar berupa kokeran 12 x 15 cm. Tempat pembibitan harus dinaungi dengan paranet agar bibit bisa terlindung dari sinar matahari yang terlalu panas atau air hujan. Perawatan bibit di mulai dengan penyiraman yang intensif pagi dan sore hari. Bibit siap dipindahkan setelah berumur setelah berumur ± 3 minggu di kokeran atau 5 minggu setelah semai.

Pengaturan Lahan

Pengolahan lahan secara sempurna dilakukan 2 kali menggunakan Sekop dan Cangkul. Pengolahan pertama meliputi pembongkaran tanah dengan menggali sedalam 25 -30 cm kedalam tanah.Setelah pengolahan pertama dilakukan kemudian lahan dibiarkan 1 minggu agar gas-gas yang berbahaya dalam tanah dapat menguap. Pengolahan ke-dua meliputi pembentukan bedengan yang dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk organik sehingga dapat tercampur secara merata dalam tanah. Pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi bedengan 25-30 Cm agar tidak tergenang pada musim hujan, sedangkan panjang bedengan disesuaikan keadaan lahan/lokasi. Setelah bedengan siap kemudian pemasangan mulsa plastik.
Jual Mulsa Plastik Hitam Perak di Surabaya
Pemasangan mulsa plastik sebaiknya dilakukan pada saat terik matahari. Mulsa plastik yang dipasang pada siang hari akan memuai sehingga pemasangan mulsa plastik akan lebih rapat dan tidak ada ruang kosong antara mulsa dan tanah. Hal selanjutnya dibuat lobang tanam dengan jarak tanam 80 Cm x 60 Cm dengan menggunakan pola tanam menyerupai bentuk jajar genjang. Hal ini bertujuan agar tanaman mempunyai ruang tumbuh yang lebih luas. Pelubangan dilakukan dengan menggunakan alat sederhana dari kaleng susu kental manis bekas atau yang seukuran yang diberi tangkai kemudian dimasukkan bara api/arang panas kedalam kaleng.

Penanaman

Bibit sudah dapat di tanam setelah berumur ± 3 minggu di kokeran atau 5 minggu setelah semai . Bibit ditanam kedalam lobang tanam yang telah disiapkan secara tegak lurus dan pangkal tanaman harus rata dengan permukaan mulsa untuk mengurangi serangan hama jangkrik yang biasanya memotong batang tanaman muda. Tanaman kemudian disiram secukupnya agar pertumbuhannya cepat dan sehat. Penanaman sebaiknya dilakukan pada saat petang hari agar tanaman tidak stres.

Pemeliharaan

- Penyiraman
Dengan penggunaan mulsa plastik, proses penyiraman tanaman lebih berkurang karena kelembapan tanah bisa terjaga. Pada saat tidak turun hujan, penyiraman dapat dilakukan maksimal 3 kali dalam seminggu.

Baca Juga : Cara Beternak dan Merawat Kandang Domba Agar Lebih Optimal

- Perempelan Tunas
Perempelan Tunas dilakukan saat umur tanaman mulai 4 - 8 minggu di pertanaman. Tunas yang muncul dari ketiak-ketiak daun adalah tunas yang tidak produktif dan akan mengganggu pertumbuhan tanaman secara optimal. Semua tunas samping harus dibuang agar tanaman kokoh dan kuat seperti pada gambar di bawah. Proses perempelan tunas biasanya dilakukan 3 sampai 4 kali tergantung pertumbuhan tanaman dan akan di hentikan saat terbentuk cabang.

- Pemupukan Susulan
Sekalipun tanaman cabai sudah dipupuk total namun untuk menghasilkan hasil yang maksimal harus diberikan pemupukan susulan. Teknik pemupukan pada sistem mulsa plastik dilakukan melalui penyemprotan pupuk organik cair melalui daun maupun dengan cara pengecoran pada lubang tanam. Pemupukan susulan pertama dilakukan saat umur tanaman 2 minggu setelah tanam dengan menggunakan limbah cair dari kotoran ternak. Pemupukan selanjutnya melalui penyemprotan dengan menggunakan pupuk organik elang biru. Penyemprotan dilakukan sebanyak 2 kali dengan selang waktu 2 minggu setelah proses pemupukan pertama.

Pemanenan

Panen merupakan pekerjaan akhir yang dinanti-nantikan oleh penanam sebagai hasil jerih payahnya. Panen pertama Cabai Katokkon dilakukan setelah tanaman berumur 3 - 4 bulan setelah pindah tanam. Setelah panen pertama, maka panen berikutnya dapat dilakukan setiap 3 hari sekali dan pemetikannya dapat berlangsung 8-10 bulan. Berdasarkan pengalaman jumlah buah Cabai Katokkon dapat mencapai 100 - 150 buah/pohon selama masa hidupnya, setara dengan 0,8 - 1,2 kg cabe.

Posting Komentar

0 Komentar