Bagaimana Cara Membuat Pohon Pisang Dapat Berbuah Banyak?


Pisang merupakan salah satu buah yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Pisang yang biasanya kita kenal adalah pisang berwarna kuning dan hijau. Pisang merupakan tanaman khas daerah tropis. Tumbuh dengan baik mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1300 meter dari permukaan laut. Curah hujan yang diinginkan tanaman ini sektar 1500 sampai 2500 mm per tahun dengan temperatur 15-35°C.

Tanaman pisang bisa tumbuh diatas hampir semua jenis tanah. Namun jenis tanah yang paling cocok adalah tanah yang bertekstur liat seperti aluvial, banyak mengandung kalsium dan bahan organik. Untuk cara budidayanya, berikut beberapa tahapan yang harus Anda ikuti yang dikutip dari alamtani.com dan pertanianku.com :

Persiapan Bibit

Bibit memiliki peran penting dalam budidaya pisang. Untuk mendapatkan hasil maksimal selalu gunakan bibit yang bebas dari penyakit. Kalau bisa dapatkan bibit varietas unggul dari lembaga terpercaya. Terdapat 3 jenis bibit untuk budidaya pisang, yaitu berupa anakan, bonggol dan hasil kultur jaringan.

Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Panen dan Pascapanen Buah Nanas

- Bibit anakan merupakan bibit yang diambil dari tanaman pisang yang telah memiliki tunas atau anak. Anak tersebut dipisahkan dari tanaman pisang yang telah dewasa dan sehat.
- Bibit bonggol didapatkan dari bonggol tanaman pisang yang telah dipanen. Kemudian tanaman tersebut dibongkar dan diambil bonggolnya (bagian pangkal bawah). Bonggol dibersihkan, karanya dipapas tanpa merusak tunas. Kemudian dibelah-belah lagi seukuran mata tunas, atau sekitar 10x10x10 cm. Kemudian potingan bonggol ditanam di media tanam. Bibit dari bonggol siap digunakan untuk budidaya pisang setelah tumbuh 3-4 bulan.
- Kultur jaringan merupakan teknologi untuk memperbanyak tanaman yang dilakukan di laboratorium. Bibit dari kultur jaringan ini biasanya terbebas dari segala penyakit dan bisa diadakan dalam jumlah yang banyak. Ukuran bibit juga seragam sehingga pengaturan waktu panen lebih mudah dilakukan.

Persiapan Lahan

Pastikan lahan yang akan dijadikan tempat budidaya pisang terbebas dari penyakit Fusarium dan Pseudomonas. Bila sebelumnya lahan tersebut pernah terjangkit penyakit tersebut, lakukan pengendalian hama dan penyakit dengan benar. Bersihkan lahan dari gulma, cangkul atau bajak tanah dengan kedalaman 30-40 cm. Buat bedengan memanjang sesuai dengan kontur lahan. Jarak antar bedengan diatur sesuai dengan jarak tanam.

Baca Juga : Cara Budidaya Jahe Gajah di Tanah Lahan, Karung, atau Polybag

Jarak tanam budidaya pisang tergantung pada varietas pisang. Misalnya untuk pisang barangan sekitar 3×3 meter. Dengan populasi maksimal 1000 rumpun tanaman per hektar. Setiap jarak 50 meter buat parit untuk saluran drainase sedalam 1 meter. Lalu biarkan lahan tersebut selama 2-5 minggu.

Penanaman Bibit

Setelah lahan selesai disiapkan buat lubang tanam ukuran 50x50x50 cm pada jarak tanam yang telah ditentukan. Kemudian berikan pupuk kandang sebanyak 15 kg per lubang tanam. Kebutuhan pupuk untuk 1 hekter kira-kira sekitar 15 ton.

Pemeliharaan

Tindakan pemeliharaan yang diperlukan dalam budidaya pisang antara lain pemupukan, pengendalian gulma, penjarangan anakan, pembrongsongan tandan pisang dan pengendalian hama.


Pemupukan

Pemupukan dalam budidaya pisang dilakukan setiap 3 bulan sekali. Lakukan pemupukan dengan cara memasukkannya pada lubang tugal dengan jarak sekitar 50 cm dari tanaman. Berikut tahapan pemupukan yang dianjurkan:

- Pemupukan pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman. Pupuk diberikan per rumpun tanaman pisang dosis pupuknya Urea: 100 gram, SP36: 100 gram, KCl: 100 gram.
- Pemupukan ke-2 dilakukan pada bulan ke 3-4. Dosisnya Urea: 100 gram, SP36: 100 gram, KCl: 100 gram.
- Pemupukan ke-3 dilakukan pada bulan ke 6-7. Dosisnya Urea:150 gram, KCl: 200 gram.
- Pemupukan ke-4 dilakukan pad abulan ke 9-10. Dosisnya Urea: 150 gram, KCl: 200 gram.

Penyiangan Gulma

Di awal pertumbuhan, sekitar 3 bulan pertama, lakukan penyiangan gulma lebih sering. Karena gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman yang relatif masih lemah. Setelah tanaman berumur diatas 5 bulan, penyiangan gulma akan lebih jarang karena kanopi tanaman akan menutup area sekitar tanaman sehingga pertumbuhan gulma terhambat.

Pembrongsongan Tandan

Pembrongsongan atau pembungkusan tandan dilakukan sebelum pisang pertama membuka, jantung sudah mulai merunduk namun beum mekar. Gunakan pembungkus buah seperti contohnya plastik heigrow atau kantong plastik yang mengandung insektisida.

Tujuan pembungkusan untuk mencegah buah pisang terserang hama dan penyakit. Pohon yang berbuah banyak atau tandannya panjang hendanya ditopang dengan bambu atau penopang lainnya. Tujuannya agar tanaman tidak roboh sebelum dipanen.
Produsen Heigrow Murah di Sidoarjo
Pemanenan Buah
Umur panen buah pisang sebenarnya tergantung pada tujuan pasar atau distribusi. Untuk tujuan ekspor buah harus dipanen lebih cepat. Namun secara umum buah pisang dipanen pada tingkat kematangan 3/4 untuk pasar ekspor, dan untuk pasar lokal bisa dipanen pada tingkat kematangan penuh.

Atau, kalau dilihat dari umur buah pisang bisa dipanen sekitar 3-4 bulan dihitung sejak bunga mekar. Ciri-ciri buah yang sudah siap dipanen bentuknya membulat, tidak ada lipatan sudut yang tajam. Bunga yang terdapat pada ujung buah sudah mengering dan mudah dipatahkan. Warna kulit berubah dari hijau tua menjadi hijau muda dan daun bendera pada tanaman sudah mengering.

Bila dicek secara laboratorium, buah pisang siap panen memilki kandungan pati 19,5-20% dan kandungan gula 0,5-1%. Hal yang perlu diingat, jangan sampai buah pisnag jatuh saat dipanen. Tebang pohon pisang kira-kira dua pertiga dari atas tanah. Tiriskan getah yang menetes dari tandan.

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Terimakasih untuk infonya mengenai bertanam pisang

    BalasHapus
  2. Tx info nya...
    Adakah tata cara bertanam pisang orgNik..???

    BalasHapus
  3. Untuk cara lengkap bertanaman pisang organik, bisa baca artikel berikut. Klik disini

    BalasHapus