Panduan Lengkap Cara Panen dan Pascapanen Buah Nanas


Buah nanas atau Ananas comosus merupakan sejenis Buah Buahan tanaman semak. Buah nanas merupakan buah yang berasal di Brasilia lalu menebar hingga di daratan Amerika, lalu ke Malaysia dan Indonesia. Di negara kita sendiri awal mula buah nanas hanya berupa tanaman di pekarangan rumah ini. Dan masih belum banyak dibudidayakan seperti halnya saat ini. Sebenarnya cara budidaya nanas sendiri tergolong mudah. Buah nanas adalah sejenis buah tropis yang daging di dalam buahnya sendiri berwarna kuning. Buah nanas memiliki rasa manis sedikit keasaman.

Selain itu kriteria tanah untuk media tumbuh buah nanas juga harus memiliki banyak kandungan unsur organik. Untuk tumbuh, buah nanas membutuhkan paparan sinar matahari cukup hingga 9 jam setiap harinya. Selain itu, nanas membutuhkan temperatur 23-32 derajat celcius dengan pH tanah sekitar 5,7-7, sistem drainase baik dan curah hujam cukup. Untuk penanganan panen dan pasca panen buah nanas ini, berikut caranya yang dikutip dari caramenanam.net dan jambi.litbang.pertanian.go.id :

Baca Juga : Agar Kepiting Bakau Tak Keluar Kolam, Pakai Cara Budidaya Ini

Pemanenan

Pemanenan buah nanas perlu memperhatikan indeks panen. Kriteria buah nanas siap panen adalah adanya perubahan warna dari warna hijau menjadi warna agak kuning dibagian bawah buah. Kadar padatan terlarut sekitar 12% dan kadar keasaman maksimum sebesar 1% merupakan kualitas yang disukai oleh konsumen. Apabila buah akan dijual secara komersial, terlebih jika jarak jauh maka buah dipanen pada kondisi semua mata masih hijau dan belum ada tanda-tanda kuning sama sekali dengan catatan buah telah memenuhi indeks panen dalam arti buah telah masak secara fisologis. Berikut dapat dilihat perubahan kulit buah yang digunakan untuk menentukan berbagai tingkat kemasakan :

- Semua mata hijau seluruhnya, tanpa tanda-tanda kuning
- Tidak lebih dari dari 20 % mata jelas berwarna kuning
- Tidak kurang dari 20% tetapi tidak lebih dari 40% matanya sudah jelas berwarna kuning
- Tidak kurang dari 55% tetapi tidak lebih dari 65% matanya jelas berwarna kuning
- Tidak kurang dari 65% tetapi tidak lebih dari 90% dari matanya berwarna kuning penuh
- Tidak kurang dari 90% matanya berwarna kuning penuh, tetapi tidak lebih dari 20% matanya berwarna jingga kemerahan
- 20 – 100% matanya berwarna kemerah-merahan
- Kulit berwarna kemerahan dan memperlihatkan tanda-tanda kebusukan.

Baca Juga : Teknik Jitu Menanam Buncis Agar Tahan di Segala Kondisi Cuaca

Buah nanas nomor 3 sampai nomor 6 sebaiknya dipanen untuk pengalengan maupun untuk konsumsi segar di pasar lokal. Sedangkan untuk nomor 7 dan 8 mempunyai bau yang menunjukkan bahwa buah sudah mengalami fermentasi. Panen harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti kaidah-kaidah yang ditentukan serta mempertimbangkan kerusakan buah sejak dari panen. Cara panen nanas yang tepat adalah dilakukan dengan lembut tampa "melempar" buah ke dalam keranjang. Cara panen baik dan tepat dilakukan dengan metode panen "operan". Metode ini dapat meminimalisir kerusakan mekanis yang terjadi pada buah nanas sebagai akibat perlakuan "keras" saat memasukan buah ke dalam keranjang.

Pre-cooling

Buah harus segera disimpan di tempat yang dingin/sejuk, tidak terkena tekanan sinar matahari langsung sehingga panas lapang dapat segera didinginkan. Pre cooling dapat mengurangi penguapan yang berasal dari jaringan buah yang masih aktif pasca pemanenan sehingga kesegaran buah dapat bertahan lebih lama. Bila fasilitas tersedia, pre cooling sebaiknya dilakukan pada temperatur rendah dalam (100C) dalam waktu 1 - 2 jam. Jika fasilitas tidak tersedia maka perlakuan menutup tumpukan buah dengan daun pisang, jerami atau pelepah sawit mungkin dapat dilakukan. Konsepnya adalah menghindari terpaan sinar matahari langsung dapat membantu memperpanjang masa segar buah.

Baca Juga : Memelihara Kebersihan Lingkungan Jadi Tugas Kita Semua

Membangun fasilitas penumpukan sementara sebelum pengangkutan atau disebut sebagai Temporary Storage Point (TPS) perlu diupayakan sehingga prilaku 3 panen dipinggir jalan dengan terpapar sinar matahari langsung selama masa penungguan pengangkutan dapat dirubah. Saung penumpukan yang ramah bagi buah nanas dapat dirancang bersamaan dengan fasilitas pre cooling “sederhana” mengacu kepada prinsip kerja "Zeer Pots" yang diharapkan dapat mempertahankan suhu rendah selama masa penumpukan. TSP dirancang dengan bentuk yang sederhana, mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya yang besar (murah) dan dapat menampung hingga 300 buah nanas segar pasca pemanenan sebelum masa pengangkutan.

Pembersihan

Dimaksudkan sebagai proses membersihkan kotoran yang menempel dan memberi kesegaran. Membersihkan dari kotoran atau benda asing lain, mengambil bagian bagian yang tidak dikehendaki seperti daun, tangkai yang tidak dikehendaki.

Sortasi dan Grading

Proses sortasi tidak dilakukan oleh petani nanas sehingga tidak ada perbedaan harga buah yang berukuran besar, sedang dan kecil. Kasus pada nanas adalah proses sortasi justru dilakukan ditingkat pedagang pengumpul atau retail. Proses sortasi sangat perlu dilakukan oleh petani untuk dapat memisahan komoditas yang layak pasar (marketable) dengan yang tidak layak pasar dan buah rusak atau bonyok dan terkena hama atau penyakit. Proses sortasi akan dapat meningkatkan harga buah berdasarkan ukuran atau kualitas buah dan apabila proses ini dapat dilakukan ditingkat petani maka pendapatan petani dapat ditingkatkan.
Jual Waring Sayur Berkualitas di Surabaya
Pengemasan

Pengemasan nanas harus dilakukan untuk mencegah pelukaan buah atau kerusakan lain. Seharusnya hanya komoditas yang baik yang dikemas yang telah melalui proses sortasi. Tempat pengemasan harus bersih dan terhindar dari kontaminasi kontainer atau wadah dan bahan pengemas lain, harus bersih yang tidak "didaur pakai" seperti menggunakan waring sayur. Waring sayur dipilih sebab mempunyai rongga dan sirkulasi udara yang lancar, dan menjadikan buah yang dikemas tak mudah busuk atau pengap. Waring sayur juga memiliki ketahanan yang kuat dan tahan lama, jadi Anda tak perlu khawatir dan repot lagi mengecek nanas Anda, karena dijamin terjaga dan tetap sehat. Pengemasan sebaiknya dilakukan pada tiap grad kualitas secara terpisah. Bahan pengemas harus kuat, sesuai dengan sifat dan kondisi produk yang dikemas dan lama penyimpanan/pengangkutan.

Pengangkutan

Nanas masih sangat lemah dalam hal standar pengangkutan. Lebih dari 5% nanas mengalami kerusakan selama masa pengangkutan jarak jauh. Kerusakan selama pengangkutan merupakan proses lanjut dari kerusakan nanas yang telah terjadi pada saat panen dan penumpukan sementara. Oleh karena itu sangat penting untuk memperhatikan konsep GDP (Good Distribution Practices) dalam tahap pengangkutan :

- Fasilitas angkutan perhatikan kebersihan box angkutan, menggunakan pendingin jauh lebih baik untuk menjaga kesegaran buah hingga ke konsumen
- Jarak tempuh atau lama perjalanan harus diperhitungkan sesuai dengan karakteristik buah yang diangkut.
- Kondisi jalan dan kondisi lingkungan selama pengangkutan
- Perlakuan “bongkar muat” yang diterapkan perlakuan membongkar buah dengan cara melempar atau dengan tekanan sangat tidak direkomendasikan. Oleh karena itu pengawalan dan komunikasi yang padu harus sampai ke tingkat jasa bongkar muat. Diperlukan pelabelan pada box angkutan yang dapat memberi informasi bagaimana proses bongkar muat yang diharapkan.


Secara umum, perbaikan perlakuan penanganan pascapanen nanas harus serius dilakukan dan bersinergi dengan perbaikan budidaya on farm. Tahapan kritis seperti penumpukan saat menjelang pengangkutan merupakan bagian prioritas utama yang harus diperbaiki di daerah. Apabila hal yang besar membutuhkan waktu yang panjang dan modal kapital yang tidak sedikit maka perubahan kecil dan sederhana diharapkan dapat menjadi penghubung terwujudnya perubahan besar di kawasan nanas.

Posting Komentar

0 Komentar