Agar Kepiting Bakau Tak Keluar Kolam, Pakai Cara Budidaya Ini


Sekarang ini permintaan kepiting bakau terus meningkat. Hal ini disebabkan banyaknya restoran yang menyajikan menu kepiting bakau. Bagi Anda yang tertarik untuk menjalankan bisnis budidaya kepiting bakau, terdapat beberapa teknik yang harus dikuasai demi kelancaran bisnis yang akan digeluti. Berikut beberapa cara dan tahapan budidaya kepiting bakau, yang dikutip dari arenahewan.com dan pertanianku.com :

Persiapan Kolam

Sama halnya dengan ikan, dalam budidaya kepiting bakau juga memerlukan tambak dengan lokasi yang strategis. Langkah awal Anda adalah menyiapkan lahan yang akan dijadikan sebagai kolamnya. Perlu di pahami, kedalaman tambak antara 0,8-1,0 meter salinitas 15-30 ppt. Tanah yang di gunakan juga mempunyai tekstur kenyal seperti tanah liat dan berpasir (Sandy Clay) dengan pasang surut antara 1.5 – 2 meter.

Baca Juga : Cara Menanam dan Merawat Bunga Matahari Anti Hama

Faktor Penunjang

Tidak hanya perlu mempersiapkan kolam dengan baik saja karena Anda harus memastikan juga kalau faktor-faktor yang mendukung sudah sangat memadai dan menjamin perkembangbiakan kepiting bakau yang sehat. Perhatikan beberapa hal berikut:

- Air yang di pakai harus terbebas dari pencemaran serta dalam jumlah yang cukup
- Ketersediaan Pakan yang memiliki kadar nutrisi cukup
- Ada sumber daya yang cukup berpotensi
- Lingkungan kolam yang aman dari predator

Pasang Waring

Kepiting bakau bisa saja meloloskan diri dari kolam karena bisa memanjat. Ia akan pergi pada saat biologis matang telur. Hal ini terjadi ketika perlakuan terhadap kepiting bakau kurang baik, misalnya kondisi air tak di perhatikan, pakan tidak memadai dan sebagainya. Pemasangan waring hitam atau waring ikan ini dilakukan diatas pematang pada bagian pinggir dengan ketinggian 60 cm. Selain kuat, waring ini memiliki kerapatan yang tak terlalu lebar, jadi para kepiting bakau tak akan lepas dari kolam.

Jual Waring Ikan Murah di Surabaya

Pemilihan Bibit

Untuk menghasilkan kepiting bakau yang berkualitas, Anda harus mencari bibit yang terbaik. Khususnya kepiting bakau betina, karena yang akan menghasilkan kepiting bakau Anda lebih banyak. Tipsnya adalah memilih jenis kepiting bakau betina yang siap di pijah dan perhatikan kesegaran atau kesehatannya.

Jadi, benih yang di pilih adalah kepiting bakau yang sudah matang gonad. Kematangan gonad tersebut bisa di ketahui pada daro bagian bawah perut dengan cara membuka katup kepiting bakau.

Pemijahan

Siapkan bak beton yang telah di campuri dengan sustrat pasir dan pipa PVC dengan panjang 30 cm berdiameter 20 cm. Tempat ini nantinya akan digunakan sebagai lokasi pemijahan kepiting bakau betina yang telah matang gonad dan pipa untuk bersembunyi.

Pemberian Pakan

Pakan yang di berikan pada kepiting bakau harus mempunyai kandungan nutrisi lebih, dan semua itu di dapatkan dari kerang, ikan, dan juga cumi segar sebanyak 10-15% dari berat kepiting bakau itu sendiri. Selain itu, Anda juga harus memberikan formula sebanyak 2%. Sementara pakan tambahan bisa di berikan selama 1 – 2 minggu sekali yang berupa cacing laut.

Baca Juga : Budidaya Pepaya di Greenhouse, Menjadikan Buah Lebih Sehat

Media Air

Selama proses pemijahan, suplai air juga harus di perhatikan. Pastikan bahwa Anda telah menjaga ketinggian air dengan idealnya kurang lebih 30 cm. Air yang di gunakan juga sudah harus tercampur dengan kaporit dengan dosis 10-20 ppm. Akan tetapi, sebelum menebarkan benih kepiting bakau ke dalam tambak, sangat disarankan untuk menetralkan air terlebih dahulu dengan sodium setelah 12 hari.

Penetasan Telur

Induk kepiting bakau betina tentu nantinya akan mengeluarkan telur dan kemudian melekat pada akar rambut kaki renang sekitar katup perut. Dalam proses ini kepiting bakau harus dilakukan pengecekan atau penyortiran. Induk kepiting bakau betina yang telah matang, telur harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalam wadah yang berisi 300 liter air satu per satu.


Pemeliharaan

Telur yang telah menetas dari hasil perkawinan kepiting bakau mempunyai jenis, berat yang berbeda-beda. Penetasan ini terjadi setelah 7-14 hari pada suhu 26,5-31°C. Lalu, Anda akan melakukan pemeliharaan kepiting bakau dengan cara menebarkan ke dalam kolam khusus penetasan yakni bak beton. Ukuran bak beton yang di gunakan mempunyai diameter 4 m dan tinggi 1 m.

Jangan terlalu banyak menaburi kepiting bakau dalam bak, karena idealnya setiap liter air di huni oleh 50 kepiting bakau. Untuk melanjutkan perkembangan kepiting bakau, perlu di berikan pakan yang tepat. Makanan untuk kepiting bakau adalah rotiferBrachinus rotundiformis dengan jumlah 10-15 dalam setiap milimeternya.

Posting Komentar

0 Komentar