Apakah kamu pernah mendengar istilah Dutch Bucket dalam dunia pertanian? Kalau dijelaskan secara umum, pengertian Dutch Bucket yakni teknik bercocok tanam hidroponik yang lebih ditekankan pada sirkulasi serta efesiensi pemakaian air. Dalam teknik ini, air nutrisi akan dialirkan dari tandon nutrisi ke media tanam terus menerus, serta sebagian air nutrisi akan kembali ka tandon.
Air nutrisi akan dialirkan secara periodik selama waktu tertentu serta sudah diatur sesuai keinginan. Cara kerja dari Dutch Bucket ini serupa dengan NFT System, bedanya hanya pada instalasinya. Kabarnya, sistem budidaya Dutch Bucket ini pertama kali dikembangkan di negeri kincir angin, yakni Belanda.
Baca Juga :
Hingga sekarang ini, Dutch Bucket termasuk salah satu teknik budidaya yang paling populer di dunia. Banyak pertanian modern dalam skala besar seperti Belanda, yang menggunakan teknik ini. Dutch Bucket juga banyak diaplikasikan di berbagai negara di dunia dalam cara budidaya pertanian mereka.
Hal ini sangat tepat, mengingat ternyata sistem Dutch Bucket ini sudah terbukti mampu meningkatkan hasil panen hanya dengan teknik yang cukup sederhana. Terdapat beberapa bagian peting dalam sistem budidaya tanaman secara Dutch Bucket ini. Bagian-bagian yang penting tersebut antara lain :
Bucket atau yang biasa dikenal dengan wadah atau ember, adalah bagian penting yang berguna untuk dijadikan wadah media tanam. Pada bagian bawah bucket tersebut ada lubang outlet yang posisinya sedikit lebih tinggi dari dasar bucket. Lubang outlet tersebut akan terhubung dengan pipa menuju tandon. Lubang outlet akan berfungsi guna menjaga supaya larutan nutrisi tersedia dalam batas tertentu. Hal itu dimaksudkan supaya tanaman selalu memperoleh stok nutrisi serta air, tapi tak sampai berlebihan.
Pipa inlet adalah pipa yang dipakai untuk mengalirkan larutan nutrisi ke media tanam. Pipa inlet tersebut akan terhubung langsung dengan pompa yang ada pada tandon nutrisi, larutan nutrisi dari pipa inlet tadi akan dialirkan ke media tanam lewat selang kecil yang umumnya berwarna hitam serta ukurannya sekitar 5 ml.
Pipa outlet merupakan pipa yang terhubung dengan lubang yang berada dibawah bucket, pipa ini berguna untuk mengembalikan larutan nutrisi ke dalam tandon. Kalau larutan nutrisi pada media tanam dalam bucket telah melewati ambang batas, maka kelebihan larutan nurtrisi akan secara otomatis kembali ke tandon lagi.
Tandon nutrisi adalah sebuah wadah yang berguna sebagai tempat penyimpanan larutan nutrisi. Dalam tandon tersebut ada pompa yang berdungsi mengalirkan larutan nutrisi ke tanaman.
Pompa adalah alat yang tak kalah penting yang harus ada pada sistem Dutch Bucket ini. Tanpa pompa, larutan nutrisi tak bisa disirkulasikan dari tandon ke media tanam serta kemudian dikembalikan lagi ke tandon. Pompa bisa diatur secara otomatis guna mengalirkan nutrisi secara periodik selama waktu yang dapat ditentukan.
Untuk media tanam yang dapat digunakan pada sistem Dutch Bucket ini antara lain seperti; hidroton, perlite, batu apung serta zeolit. Atau jika kamu tidak punya media tanam tersebut, bisa menggunakan media tanam lain seperti; cocopeat, arang sekam, ataupun zeolit.
Campuran cocopeat serta arang sekam diletakkan di lapisan bawah, sedangkan untuk zeolit diatasnya. Bucket tak harus diisi penuh dengan media tanam, namun cukup seperempat bagian saja. Hampir semua jenis tanaman, bisa dibudidayakan dengan menggunakan metode Dutch Bucket ini, tinggal kamu bereksperimen dan kreasikan sendiri saja.
Jika kamu membutuhkan plastik pertanian untuk budidaya tanaman di sawah, kebun, atau greenhouse rumah tanaman, kamu bisa hubungi kami untuk memperoleh beragam plastik pertanian dengan harga yang terjangkau dan kualitas terjamin. Untuk bertanya mengenai produk ataupun menanyakan harga dan lain-lain, silahkan hubungi admin kami.
Customer Service :
Telp: 031- 8830487 (Jam Kerja 08.00 - 16.00 WIB)
Mobile: 087702821277 / 081232584950 / 085233925564
Email: limcorporation2009@gmail.com
Atau chat langsung dengan admin klik salah satu tautan berikut:
0 Komentar