Hama-hama Menakutkan yang Sering Menyerang Tanaman Karet


Pohon karet saat pertama kali cuma berkembang di wilayah Amerika Selatan. Sesudah penelitian beberapa kali yang dilaksanakan Henry Wickham, pohon ini sukses berkembang di wilayah Asia Tenggara, Kini tumbuhan ini banyak dikembangbiakkan. Saat ini Asia adalah asal sumber dari karet alami.

Tidak lebih dari separuh karet yang dipakai saat ini ialah sintetik, namun sekitar berapa juta ton karet alami tetap diproduksi tiap tahun, serta tetap termasuk bahan terpenting untuk industri-industri termasuk juga otomotif serta militer. Beberapa macam jenis hewan jadi hama untuk tanaman karet dari tahap pembibitan, penanaman, sampai tahap berproduksi.

1. Tikus
Tikus jadi hama tanaman karet saat tahap muncul kecambah serta ketika pesemaian. Ketika masuk tahap munculnya kecambah, tikus melahap biji-biji yang mulai berkecambah serta ketika penyemaian melahap daun bibit yang cukup muda.
Tahap penanganan dapat dikerjakan dengan memberi perlindungan pada area perkecambahan supaya tikus tak bisa masuk ke dalam. Pada aspek ini area kecambah yang berbentuk kotak dapat ditutup menggunakan kawat kasa serta area kecambah di bagian atas tanah diberi pagar plastik.

2. Belalang
Belalang jadi hama untuk tanaman karet pada tahap penyemaian dengan melahap daun yang cukup muda. Hewan ini termasuk serangga amat rakus. Kalau daun muda telah habis, mereka tidak segan melahap daun yang tua, tak hanya itu bahkan sampai tangkainya.
Mengatasi hama belalang dapat dengan cara kimiawi yakni menyemprotkan insektisida Thiodan menggunakan dosis sekitar 1,5 ml/liter air. Tahap penyemprotan dikerjakan sekitar 1 hingga 2 minggu sekali tergantung banyak tidaknya intensitas serangga.

BACA JUGA
3. Siput
Siput jadi hama sebab melahap daun karet di lahan pembibitan dengan penyakit daun patah-patah. Pada daun yang patah ini ada alur jalan yang berwarna sedikit perak mengkilap yang termasuk jejak langkah siput. Penanganan secara mekanis dapat dikerjakan dengan tips menjadikan satu siput-siput yang berada di area rindang serta membakar maupun menguburnya.

4. Uret Tanah
Uret tanah termasuk tahap larva dari macam jenis kumbang, semisal Helotrichia serrata, Anomala varians, Helotrichia rufajlava, Helotrichiafessa, Exopholis sp., Leucopholis sp., serta Lepidiota sp. Tekstur dan bentuk uret tanah ini sama dengan huruf “C” serta warna putih sampai kuning pucat. Uret tanah jadi hama yang amat tidak menguntungkan sebab melahap bagian yang bertempat di dalam tanah, paling utama yang masih bertempat di tahap pembibitan. Menjaga tanaman dari ancaman hama dapat dikerjakan dengan menabur-naburkan Furadan 3G dengan dosis yang sesuai pada ketika mempersiapkan lahan pembibitan.

5. Rayap
Rayap jadi hama menakutkan lagi untuk tanaman karet, semisal spesies Microtermes inspiratus serta Captotermes curvignathus. Rayap tersebut akan memakan dan menggerogoti bibit yang baru saja ditanam di area, dari pucuk stum hingga bagian akar. Jadi membuat kerusakan yang amat kacau serta berat.

Polybag Untuk Pembibitan
Penanganan dapat menggunakan cara kultur teknis, mekanis, serta kimiawi. Secara kultur teknis pangkal stum hingga agak atas mata dibungkus plastik supaya rayap tak melahapnya. Secara mekanis dikerjakan dengan cara menancapkan mangsa atau umpan yakni 2 hingga 3 batang singkong menggunakan jarak sekitar 20 sampai 30 cm dari bibit, jadi rayap akan suka melahap umpan ketimbang bibit karet yang cukup keras.

Pengendalian secara kimiawi dapat dikerjakan dengan cara menyemprotkan insektisida, seperti Furadan 3G menggunakan dosis 10 gram disebarkan di sekeliling batang karet. Dapat pula memakai Agrolene 26 WP ataupun Lindamul 250 EC dan juga dengan dosis serta frekuensi penggunaan bisa dibaca pada kemasannya.

6. Kutu
Kutu yang menjadi hama berbahaya untuk tanaman karet alah Laccifer greeni, Saissetia nigra, Ferrisiana virgata, Laccifer lacca, serta Planococcus citri yang masing kutu mempunyai ciri yang berbeda. Saissetia memiliki bentuk perisai dengan warna cokelat muda hingga kehitaman. Laccifer memliki warna putih lilin dan juga kulit keras serta hidup secara bergerombol. Ferrisiana memiliki warna kuning muda hingga kuning tua dengan permukaan badan tertutup lilin tebal. Kutu tersebut jadi hama tanaman karet yang menyerang dengan cara menusuk pucuk batang serta daun muda guna mengambil cairan yang berada di dalamnya. Bagian tanaman yang dijajah memiliki warna kuning serta akhirnya menjadi kering. Jadi perkembangan tanaman menjadi lamban.

Serta hama-hama lain yang kadang sering mengacau tanaman karet, terlebih yang ada di tepi hutan seperti contoh : Babi hutan, Monyet, Rusa, Tapir, Kijang, Tupai serta Gajah.

Posting Komentar

0 Komentar