Cara Mudah Budidaya Tembakau Berkualitas di Lahan Bedengan


Tembakau merupakan jenis tanaman musiman, yaitu biasanya dibudidayakan oleh para petani pada saat musim kemarau. Mengapa dimusim kemarau? Jika tembakau ditanam pada musim penghujan yaitu ditanam mulai dari bibit ke media tanam pada ladang maka bibit tersebut tidak akan bertumbuh dengan baik dikarenakan bibit tembaku akan mudah membusuk yang disebabkan oleh terlalu banyaknya kandungan air di dalam tanah.

Pada masa-masa dewasa atau pada saat masa pertumbuhan, tanaman tembakau akan mendapatkan hasil yang kurang baik karena terlalu banyaknya curah hujan sehingga akan menyebabkan pada daun yang tidak maksimal atau tidak baik. Harganya yang menurun karena disebabkan oleh intensitas cahaya yang kurang atau cuaca panas yang kurang. Nah, berikut cara budidaya tembakau dengan mudah yang dikutip dari belajarbertanam.com dan faunadanflora.com :

Baca Juga : Cara Tepat Menanam dan Merawat Tanaman Paprika Untuk Pemula

1. Syarat Tumbuh

Tembakau akan tumbuh optimal pada daerah beriklim tropis Yang memiliki suhu sekitar 21°C – 27°C, memiliki curah hujan rata-rata sekitar 1500 mm hingga 2000 mm per tahun, serta memiliki kelembaban udara sekitar 50%-70% dan mendapat sinar matahari penuh. Tanah yang baik untuk menanam tembakau yaitu tanah yang bertekstur liat beroasir, gembur, remah, dan memiliki drainase yang baik serta memiliki derajat keasaman atau pH sekitar 5.5-6.5.

2. Persiapan Lahan

Tembakau dapat tumbuh dengan baik di lahan tegalan dan lahan persawahan yang memiliki drainase yang baik. Lahan yang akan digunakan untuk budidaya dibersihkan terlebih dahulu dari tanaman pengganggu. Selanjutnya, tabah pada lahan digemburkan dengan menggunakan bajak atau cangkul dengan kedalaman 20-30 cm lalu diratakan kembali. Setelah itu, buatlah bedengan dengan ukuran sekitar 120 cm x 10 cm dengan jarak antar bedengan sekitar 50 cm, dan jangan lupa memasang mulsa plastik agar tanaman terhindar hama gulma.


3. Persiapan Benih

Pilihlah varietas benih tembakau yang berkualitas tinggi, bentuk dan warnanya seragam, memiliki dayat tumbuh sekitar 85%, toleran terhadap hama dan penyakit dan tentunya yang memiliki hasil produksi yang tinggi.

4. Persemaian Benih

Setelah benih siap, selanjutnya lakukan persemaian benih. Namun sebelumnya, buatlah lahan semai berupa bedengan dengan ukuran sekitar 1-2 meter untuk lebarnya, 50-80 cm untuk tingginya dan sekitar 5-6 meter untuk panjangnya lalu beri naungan dari plastik transparan agar bibit nantinya terkena sinar matahari secara langsung.

Baca Juga : Cara Budidaya Jahe Gajah di Tanah Lahan, Karung, atau Polybag

Setelah 5 hari atau seminggu setelah media semai dibuat, selanjutnya taburkan benih pada bedengan. Lakukan penyiraman dengan menggunakan gembor setiap pagi dan sore hari. Setelah bibit berumur sekitar 35-50 hari, bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.

5. Penanaman

Penanaman tembakau dilakukan pada awal musim penghujanan atau akhir musim kemarau. Wantu penanaman tersebut yaitu dilakukan pada sore hari untuk menghindarkan bibit layu karena sinar matahari yang berlebih.

Tembakau ditanam dengan menggunakan sistem pagar ganda dengan kedalama tanam sebatas pangkal batang. Biasanya pola tanam yang digunakan oleh bangyak petani Indonesia yaitu menggunakan jarak tanam sekitar 100 cm x 50 cm atau 100 cm x 45 cm dengan populasi bibit 33.000 per hektar lahan.


6. Pemeliharaan

- Penyulaman
Lakukan penyulaman atau penggantian tanaman yang mati atau tumbuhan yang tidak tumbuh dengan optimal. Penyulaman ini dilakukan tidak lebih dari 5-7 hari setelah tanam.
- Penyiraman
Lakukan penyiraman hingga tanaman berumur sekitar 30-45 hari setelah tanam dengan cara gembor pada pagi dan sore hari agar media tanam tetap lembab.
- Penyiangan
Lakukan penyiangan pada tanaman pengganggu yang ada disekitar tanaman tembakau dengan menggunakan koret ataupun bisa juga menggunakan pestisida.
- Pembubunan
Lakukan pembubunan, pembubunan ini bertujuan untuk menggemburkan tanah dengan cara menaikan tanah yang longsor akibat penyiraman ke tanaman.
- Pemupukan
Lakukan pemupukan sebanyak 3 kali selama masa tanam yaitu pada 7-10 hst, 20-25 hst, dan 40-45 hst. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik seperti pupuk kompos atau pupuk anorganik seperti Urea, TSP dan KCl. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara dimasukan dalam lubang atau dengan cara tugal disekitar tanaman tembakau.

7. Pemanenan

Pemanenan tembakau untuk pertama kali dapat dilakukan pada 60-70 hari setelah tanam. Pemanenan tersebut dilakukan dengan cara memetik daunnya. Agar mendapatkan kadar pati yang tinggi, pemetikan tembakau dilakukan pada sore hari.

Posting Komentar

0 Komentar