Cara Mudah Budidaya Salak, Tanaman Asli Hutan Indonesia


Tanaman salak mempunyai nama latin Sallaca Edulis. Buah salak mudah ditemukan di daerah mana saja di Indonesia dan selalu tersedia di pasaran karena tanaman salak jika berbuah hampir tidak mengenal musim. Rasa buah umunya manis agak sepat. Banyak nutrisi yang dikandung dalam buah salak seperti kalsium, saponin, tanin dan kalsium.

Bagian yang bisa dimakan pada buah salak sekitar 50% dan setiap 100 gram buah salak mengandung Protein 0,40 g, Kalori 77kal, Karbohidrat 20,9 g, Kalsium 28mg, Fosfor 18mg, Zat Besi 4,2mg Vitamin B 0,04mg, Vitamin C 2mg, dan Air 750 mg. Setelah Anda mengetahui jelas tentang salak ini, mungkin Anda tertarik untuk membudidayakan buah unik ini? Nah, untuk cara budidayanya, berikut tahapan lengkapnya yang dikutip dari tribunnews.com dan faunadanflora.com :

Syarat Tumbuh
Tanaman salak merupakan tanaman asli hutan Indonesia, tanaman salak ini dapat ditemukan di daerah dataran rendah dengan ketinggian sekitar 50 meter hingga 800 meter diatas permukaan laut. Tanaman salak baik ditanam pada lahan yang memiliki derajat keasaman atau pH tanah sekitar 4-7,5, memiliki curah hujan sekitar 200-400 mm/bulan, memiliki kelembaban sekitar 80%-90%, serta memiliki suhu sekitar 20°C-30°C.

Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Panen dan Pascapanen Buah Nanas

Pembibitan Benih
Pembibitan salak dapat dilakukan dengan cara generatif melalui biji. Biji yang berasal dari tanaman unggul dan buah yang telah tua.kemudian biji tersebut disemai pada bedengan, ember atau kantong plastik lalu diletakkan pada tempat yang teduh. Lakukan penyiraman secara rutin agar kelambapan media semai terjaga.
Setelah berumur sekitar 1 bulan biji mulai mengeluarkan akar dan akan bertunas. Setelah berumur 3-4 bulan bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.

Persiapan Lahan Tanam
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya salak, ditanami tanaman perlindung untuk mengurangi intensitas cahaya matahari karena pada habitat aslinya, salak tumbuh dibawah naungan pohon dihutan. Tanaman pelindung tersebut biasanya turi, lamtoro, albasia atau yang lainnya. Tanaman pelindung tersebut ditanam dengan jarak sekitar 10 m x 10 m atau 12 m x 12m.

Baca Juga : Teknik Jitu Menanam Buncis Agar Tahan di Segala Kondisi Cuaca

Setelah itu lakukan pembersihan lahan tanam dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Selanjutnya butlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 50 cm x 50 cm x 50 cm dan diberi jarak sekitar 2 m x 2 m. Tanah galian lubang tanam antara bagian bawah dan atas dipisahkan.

Penanaman Bibit
Sebelum melakukan penanaman, lakukan pemupukan dasar dengan menggunkan pupuk kandang dan pupuk NPK yang dicampur dengan tanah galian atas, untuk menghindari serangan hama tanah maka campurkan pula dengan furadan 3g. Semua itu sesuai dengan dosis tang telah ditentukan. Jika tanah pada lahan tanam terlalu masam, lakukan pengapuran dengan menggunakan kapur pertanian.

Jika semuanyan telah siap, lakukan penanaman segera. Polybag atau keranjang tanam bibit dilepaskan. kemudian masukkan bibit ke lubang tanam dan timbun kembali. Setelah itu pasang ajir dari bambu agar tanaman salak tidak mudah roboh terkena angin atau air. Lakukan penyiraman setelah itu.
Polybag Murah dan Berkualitas di Surabaya
Perawatan Tanaman
- Penyulaman
Segera lakukan penyulaman pada tanaman yang tumbuh tidak optimal atau mati dengan bibit yang baru agar tanaman dapat tumbuh serempak.
- Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada disekitar tanaman salak secara rutin agar unsur hara yang dibutuhkan tanaman salak tidak berebut dengan gulma tersebut.
- Pemupukan
Lakukan pemupukan secara rutin 2 kali dalam setahun atau setiap selesai panen dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos. namun untuk hasil buah yang lebih maksimal bisa gunakan pupuk kimia berupa pupuk NPK atau campuran pupuk Urea, TSP dan KCl.
- Sistem Pengairan dan Pembubunan
Sistem pengairan tanaman salak dibuat dengan cara membuat galian tanah diantara tanaman salak.
Setelah berumur 4 bulan setelah tanam lakukan pembubunan agar penopang batang semakin meninggi dan tidak roboh. Biasanya pembubunan ini dilakukan bersama dengan pemupukan.
- Pemangkasan
Lakukan pemangkasan pada daun yang kering dan sudah tua, agar daun yang baru terangsang untuk tumbuh dan juga mempernbbaiki pertumbuhan manggar calon buah. Pemangkasan tersebut dapat menggunakan pisau atau yang lainnya. Selain itu, lakukan pemangkasan padaanakan yang tumbuh terlalu banyak pada batang utama.
 Penyerbukan Bunga
Tanaman salak dapat melakukan penyerbukan dengan bantuan angin atau serangga, namun hasilnya tidak optimal. Nah, maka diperlukan penyerbukan buatan, penyerbukan tersebut dilakukan saat bunga telah mekar. Bunga jantan dari tanaman jantan dipotong kewmudian dipukulkan perlahan diatas bunga betina atau bisa juga dengan memotong bunga jantang diatas bunga betina. Setelah bunga berina diserbuki tutup dengan daun agar serbuk sari tidak tertiup angin.
- Penjarangan Buah
Sejak 6-8 minggu bunga mekar. Lakukan penjarangan buah, buah yang tumbuh tidak ideal atau cacat dibuang dan apabila buah terlalu berhimpitan maka kurangi pula agar nutrisi yang disalurkan lebih lancar dan buah dapat tumbuh dengan sempurna.
- Pembungkusan Buah
Setelah penjarangan, buah dibungkus dengan menggunakan kain atau keranjang bambu. Pembungkusan ini bertujuan agar buah aman dari serangan hama.


Pemanenan Buah
Tanaman salak yang berasal dari biji akan mulai berbuah setelah berumur 3-4 tahun setelah semai bahkan lebih. Tanaman yang berasal dari cangkok akan mulai berbuah setelah berumur 1,5 dan akan berbuah optimal setelah berumur 2,5 tahun. Buah salak akan matang setelah berumur 6 bulan setelah mekarnya bunga.

Posting Komentar

0 Komentar