Membahas Tanaman Rosela, Mulai Asal Usul Hingga Pemanfaatan


Rosela adalah tanaman cantik yang sangat kaya akan manfaat. Tanaman Rosela sudah banyak diolah serta diproduksi dalam berbagai macam produk kemasan minuman, makanan, obat-obatan tradisional serta bahan alami produk kecantikan.

Dikutip dari greeners.co, tanaman ini sangat baik untuk dikonsumsi sebab memiliki khasiat yang bisa menyehatkan tubuh. Diduga tanaman ini dibawa oleh pedagang India saat datang ke Indonesia sekitar abad ke-14. Dahulu tanaman ini secara luas tumbuh di Florida serta dimanfaatkan sebagai pagar hidup pada musim panas.

Baca Juga :
- Ciplukan, Tanaman Liar yang Pernah Diremehkan Banyak Orang
- Sangat Canggih, 5 Robot Pertanian Ini Patut Ada di Indonesia
- Mengenal Lebih Dekat Jamblang, Buah Kecil dengan Banyak Nama

Saat ini terbisa lebih dari 100 varietas Rosela yang tersebar di seluruh dunia. Dua varietas yang paling terkenal adalah sabdariffa serta altissima Webster. Perbedaan dari kedua kelompok bunga tersebut ialah, pada jenis sabdariffa memiliki kelopak bunga yang bisa dikonsumsi, berwarna merah/kuning pucat, serta kurang banyak mengandung serat.

Tanaman Rosela bisa hidup di kondisi lahan, cuaca, serta suhu apapun, akan tetapi di setiap daerah yang berbeda akan menghasilkan warna yang berbeda pula. Rosela bisa tumbuh di daerah tropis/sub tropis dengan ketinggian 0 – 900 m dari permukaan laut, cukup pengairan serta sinar matahari.

Dikutip dari kampustani.com, pertumbuhan Rosela bisa optimal di kisaran 20-34 derajat celcius. Rosela adalah tanaman semusim, hanya mengalami satu kali masa produktif. Batang Rosela akan tumbuh dari satu titik tumbuh. Batangnya tumbuh relatif tinggi yaitu 1-3 meter serta lebar bisa mencapai 2 meter.


Rosela bisa kamu manfaatkan menjadi berbagai produk yang tentu berkhasit serta berdampak baik bagi tubuh. Seperti contoh teh. Untuk mendapatkan teh rosela, bunga yang sudah dipetik, dijemur di bawah terik matahari selama 1-2 hari supaya memudahkan pemisahan lidah kelopak dengan bijinya.

Kemudian cuci air bersih serta jemur kembali selama 3-5 hari. Remas kelopaknya, jika mudah menjadi bubuk artinya kadar air telah mencapai 4-5%. Seduh 2-3 g teh rosela dengan air mendidih hingga larut serta air berubah menjadi kemerahan.

Di Afrika, rosela dijadikan selai ataupun jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela. Rosela juga bisa dibuat salad buah yang dimakan mentah. bisa juga dikonsumsi dengan kacang tumbuk ataupun direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula. Kerap bisap-sebutan rosela di Senegal disuguhkan sebagai minuman tradisional saat natal.


Dalam masakan Andhra khas India, cannabinus Hibiscus ataupun Rosela disebut dengan nama Gongura yang secara luas digunakan sebagai masakan. Daun Rosela diolah dengan cara dikukus bersama dengan lentil serta dikonsumsi sebagai Dal ataupun bubur. Masakan tersebut juga dicampur dengan rempah-rempah serta dibuat menjadi Pacchadi.

Banyak bagian dari tanaman juga diklaim memiliki nilai herbal dalam hal obat-obatan. Mereka telah digunakan untuk tujuan pengobatan seperti Meksiko melalui Afrika, serta juga dari India hingga menyebar ke Thailand. Rosela dikaitkan dengan obat tradisional serta dipercaya bisa mengobati beberapa penyakit seperti hipertensi serta infeksi saluran kemih.

Dikutip dari id.wikipedia.org, kelopak Bunga Rosela ternyata juga bisa dijadikan tepung non terigu loh, cukup dengan bantuan sinar matahari selama 4 hari.

Posting Komentar

0 Komentar